5 Bisnis Startup Besar di Indonesia

5 Bisnis Startup Besar di Indonesia

Nama: I Putu Dede Raditya Aditama

NIM  : 2005551113

Prodi/ Fakultas/ Universitas: Teknologi Informasi/ Teknik/ Universitas Udayana

Mata Kuliah: Technopreneurship (E)

Dosen: I Putu Eka Pratama, S.T,M.T.



Gojek merupakan salah satu startup yang termasuk di kategori Decacorn, dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar amerika serikat, Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang bergerak pada bidang transportasi di Indonesia, Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010, dan ini merupakan awal mula Gojek merintis usaha di bidang transportasi melalui panggilan ojek lewat call-center.

Pada tahun 2015 Gojek meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS yang menggantikan metode pemesanan melalui call-center sebelumnya. Mulai darisini Gojek terus berinovasi dengan layanan yang diberikannya, dan higga saat ini Gojek tidak hanya bergerak di bidang transportasi namun juga dibidang lain seperti logistik, dompet digital (GoPay), pesan antar makanan (GoFood), tiket (GoTix) hingga cleaning service (Go-Clean) dan layanan lainnya. Tidak hanya beroperasi di Indonesia, sekarang Gojek juga tersedia di negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Vietnam. Hingga saat ini Gojek mencapai sekitar 155 juta pengguna aplikasi di Asia Tenggara.




Tokopedia merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Dikutip dari Swa.co.id, Tahun 2007, William melihat peluang untuk membangun sebuah marketplace di Indonesia untuk menghubungkan jual-beli melalui akses internet. “Minimnya kepercayaan dan platform yang efisien untuk memulai dan mengembangkan bisnis secara online, menjadi sebuah peluang yang besar untuk memulai bisnis marketplace pertama di Indonesia,” ungkapnya. Namun perjalanannya tidak semudah itu karena orang-orang takut berinvestasi di bidang bisnis online karena belum ada orang di Indonesia yang pernah sukses dari bidang tersebut.

Pada akhirnya pada tahun 2009 Tokopedia resmi diluncurkan, dan saat itu Tokopedia hanya bergerak di bidang jual-beli barang namun akhirnya pada tahun 2015  mulai merambah ke bidang lainnya seperti pembelian pulsa, token listrik, dan lainnya. Pada tahun 2016, Tokopedia membuat gebrakan dengan menghadirkan fintech yang dimulai dengan fitur pengajuan kartu kredit. Pada akhirnya tahun lalu Tokopedia masuk ke bisnis fintech dengan layanan peminjaman dana melalui layanan bernama Dhanapala, dan membuka layanan baru yaitu TokoCabang yang memungkinkan penjual untuk menitipkan barang di kota tertentu dengan demand tinggi, dikutip dari grid.id, berkat layanan ini pemesanan meningkat pesat hingga 25%.



Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online dengan fokus di area domestik (Indonesia), Traveloka didirikan pada tahun 2012 oleh oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Ide munculnya Traveloka ini muncul saat Ferry Unardi sering kesusahan memesan tiket pesawat. 



Pada awal berdirinya, Traveloka memiliki konsep yang berbeda dengan yang sekarang, awalnya Traveloka merupakan sebuah search-engine yang membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs atau dapat disebut sebagai aggregator. Pada tahun 2013, Traveloka mulai berekspansi ke pemesanan tiket pesawat dan pada tahun 2014 juga melayani reservasi kamar hotel. Hingga saat ini Traveloka juga bergerak dalam layanan pemesanan tiket kereta api, bus, penyewaan mobil, hingga aktivitas usaha. Namun tidak hanya sampai disana, pada tahun 2015 Traveloka juga membuka agensi di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.




OVO merupakan layanan dompet digital yang dapat menawarkan berbagai transaksi di sejumlah merchants OVO. Pada awal pendiriannya pada tahun 2006, OVO digunakan untuk memenuhi kebutuhan EDC (Electronic Data Capture) Lippo Bank sekarang bernama CIMB Niaga. 

Pada tahun 2016, OVO dirilis untuk publik dengan berbagai fitur seperti pembayaran, poin loyalitas, dan layangan keuangan yang didukung oleh Bank CIMB Niaga, dan pada tahun 2017 OVO mendapatkan izin fintech dengan membuat ekosistem yang memudahkan customers untuk mendapatkan produk dan servis finansial dengan harga yang bersaing. OVO meraih kesuksesan dengan berkerjasama dengan platform lain agar menjadikan OVO sebagai metode pembayaran utama seperti Grab pada tahun 2016 dan Tokopedia (menggantikan Tokopoints) pada tahun 2018.



Bukalapak merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid pada tahun 2010. Pada awal pendirian, Bukalapak bertujuan agar UMKM dapat meraih pasar nasional dengan membuka lapaknya di situs yang didirikannya. Sejak tahun 2010, Bukalapak menyelenggarakan event di kota-kota besar yang bertujuan untuk ajang promosi UMKM, dan sekarang Bukalapak sudah tumbuh sebagai salah satu unicorn di Indonesia dan bersaing dengan Tokopedia sebagai salah satu unicorn yang bergelut di bidang yang sama.

Sejak tahun 2015, Bukalapak mengalami pertumbuhan yang signifikan setelah 7 tahun berdiri. Yang dibarengi dengan peluncuran aplikasi berbasis Android dan iOS, dikutip dari techinasia.com “Setiap harinya, transaksi yang terjadi bisa mencapai Rp50 miliar, naik dari angka Rp7 miliar di tahun 2015. Pada periode khusus seperti saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), kami bahkan bisa memfasilitasi transaksi sebesar Rp350 miliar dalam waktu tiga hari,” tutur Achmad Zaky, CEO Bukalapak, dalam acara ulang tahun ketujuh mereka yang berlangsung tanggal 10 Januari 2017 kemarin. Untuk meraih keuntungan Bukalapak memiliki fitur berbayar untik untuk penjual agar produk mereka dapat dilihat lebih banyak orang, fitur tersebut dinamai push, bahkan sampai mengiklan di situs Facebook dan Google. Bukalapak juga membuka layanan BukaModal, dan investasi BukaReksa.

Daftar Pustaka

Tentang Kami | Gojek (diakses pada 12 Februari 2021)
Tokopedia masuk bisnis fintech (kontan.co.id) (diakses pada 12 Februari 2021)